Sabtu, 21 Februari 2015

RIWAYAT HIDUP DAN PERJUANGAN PENDIRI UTAMA PIKAT
1.     Nama                             : Maria Yosephine Catharine Walanda - Maramis 
2.     Tempat/ Tanggal Lahir  : Kema 1 Desember 1872
3.     Orang Tua                     : Ayah, Bernadus Maramis  Ibu, Sara Rotinsulu
Keluarga Maramis Rotinsulu di anugrahi 3 orang  anak termasuk Maria Walanda – Maramis sebagai Putri bungsu. Dalam usia 6 tahun Maria  dan     kedua orang saudaranya di tinggalkan untuk selama-lamanya oleh kedua orang tua mereka sehingga mereka menjadi anak yatim. Maria bersama kedua saudaranya di asuh dan dibesarkan oleh Paman mereka Essau Rotinsulu yang bertempat tinggal di Airmadidi dengan jabatan Hukum Besar.
4.     Agama                           : Kristen
5.     Menikah                         :Tanggal 22 Oktober 1891 di Maumbi dengan                                             Yoseph Calusung Walanda dari Desa Tanggari, dan di karuniai 4 orang anak  3 orang Putri,1 orang  Putra  masing-masing :
§  Wihelmina Frederika
§  Paul Aleksander
§  Anna Pawlona
§  Albertina Pauline
6.     Riwayat pendidikan            :  - Sekolah dasar
                                                 - Belajar sendiri dan berusaha memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pergaulan Maria dengan Istri  Pendeta Ten Howen di Maumbi yang memiliki berbagai pengetahuan dengan keterampilan Wanita.    Maria bergaul dengan istri Pendeta dengan   maksud untuk     mendapatkan Pengetahuan dengan keterampilan. Dengan cara demikian Maria mulai memiliki banyak pengetahuan  dan keterampilan dan kemudian Maria mengajarkan kepada kaum wanita yang sebaya dengan dia di Maumbi.
7.     Riwayat perjuangan
A.   Tanggal 8 Juli 1917 di Manado, mendirikan Organisasi “ Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya” di singkat PIKAT dengan tujuan memajukan Harkat dan Martabat kaum wanita melalui pendidikan dengan pemikiran-pemikiran :
-         Ingin memperkokoh kehidupan keluarga
-         Wanita itu adalah Ibu dan Guru pertama  bagi anak-anaknya
-         Pada sang Ibulah tergantung masa depan anak-anak.
-         Anak adalah penerus cita-cita dan keturunan.
-         Peranan Wanita itu adalah sebagai Istri dari Suaminya, sebagi Ibu anak-anaknya dan sebagai Mahluk yang Berbudi Luhur dan paling besar daya perasaannya.
-         Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya adalah seumpama mata air yang mengalir pada sungai  yang tiada dengan keputusan.
B.   Menyurat kepada Wanita-wanita terkemuka di beberapa tempat agar ibu-ibu mendirikan Cabang PIKAT dan berdirilah Cabang-cabang PIKAT :
-         Di Sangihe Talaud
-         Di Gorontalo
-         Di Poso
-         Di Ujung Pandang
-         Di Jakarta
-         Di Bogor
-         Di Malang
-         Di Surabaya
-         Di Bandung
-         Di Cimahi
-         Di Magelang
-         Di Balikpapan
-         Di Sangu-sangu
-         Di Kota Raja
C.   Menulis dalam surat kabar untuk propaganda cita-cita PIKAT.
D.   Tanggal 2 Juli 1918 di Manado, mendirikan Sekolah Rumah Tangga untuk Gadis-Gadis yaitu  “ Hulshoud School PIKAT : dengan menyewa Gedung yang menampung Gadis-Gadis yang telah menamatkan pelajaran mereka di Sekolah Dasar dengan pelajaran :
-         Cara-cara mengatur Rumah Tangga antara lain : Memasak, Menjahit, Pekerjaan Tangan, Membuat Kue-Kue, memelihara kebersihan Rumah, menghias Rumah dan pekarangan, menanam bunga-bunga, merawat bayi dan memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan.
-         Dalam memberikan pelajaran Ibu Maria di bantu antara lain : anak-anaknya sendiri dan beberapa orang guru antara lain Nona Hermina Sumolang .
-         Guru-guru memberikan pelajaran tidak di gaji
-         Untuk menambah biaya Sekolah PIKAT, Ibu Maria menjual hasil masakan Kue-kue dan hasil pekerjaan tangan murid-murid Sekolah PIKAT.
-         Berhasil membeli sebidang tanah dan mendirikan sebuah gedung Sekolah.
E.    Tahun 1920 Gubernur Jendral Van Limburg Stirum dan istri berkunjung ke Sekolah PIKAT dan menyumbang 40.000 ( Empat puluh ribu Gulden )  
F.    Mengadakan pertunjukan Sandiwara “ PINGKAU MOGOGUNOY”  sebuah cerita Klasik Minahasa, untuk mencari dana.
G.   Menanamkan rasa Kebangsaan  di hati Kaum Wanita dengan :
-         Selalu memakai pakaian Daerah ( Kebaya Putih + Kain ).
-         Memakai Bahasa Melayu ( Indonesia )
-         Putrinya yang berijasah Europese Loger Onderwljs, dilarang meminta persamaan derajat dengan Bangsa Belanda.
-         Kepada Putri-putrinya di katakan “ Pertahankan Bangsamu “ demikian juga pada kaum Wanita lainnya.
 
H.   Tahun 1932 PIKAT mendirikan Opleiding School Voor Vak Onderwjs Zeressen    ( Sekolah Guru Putri Kejuruan ), yang merupakan lanjutan dari  Huis Houdschool.
I.       Cita-citanya antara lain :
-         Supaya kaum Wanita mendapat Hak yang sama dengan Laki-laki untuk belajar kepulau Jawa.
-         Agar Kaum Wanita di beri tempat dalam urusan Politik, seperti duduk dalam Dewan Kota dan Volksraad (Dewan Rakyat).
J.       Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir berpesan  “ Jangan Lupakan PIKAT,Anakku yang Bungsu “
K.   Wafat pada tanggal 22 April 1924 di Manado dan di makamkan di Maumbi.
8.     Dianugerahi : sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 012/TK/Tahun 1969 tanggal 20 Mei 1969.
9.     Riwayat hidup dan hasil perjuangan Ibu Maria Walanda-Maramis ini terlukis rellef Monumen yang terletak di Maumbi kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa.
 
                                             

Sabtu, 22 Februari 2014

SEJARAH PIKAT



RINGKASAN SEJARAH PIKAT

PIKAT singkatan  dari Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya  adalah Organisasi Wanita yang didirikan oleh MARIA YOSEPHINE CATHERINA WALANDA MARAMIS pada tanggal 8 Juli  1917 di Daerah Minahasa dan di bantu  :
= Ibu Nettie Mononutu – Rotinsulu
= Ibu Massing – Kalengkongan
= Ibu A Mandagi – Ticoalu
= Ibu Wakary - Mamahit
PIKAT lahir di masa penjajahan Belanda  dan bergerak dalam bidang Pendidikan, Keterampilan dan Sosial.
Latar belakang berdirinya :
-        Belum adanya kesempatan belajar/sekolah yang lebih tinggi dari tingkat SD bagi anak-anak Wanita pribumi, yang diciptakan oleh Pemerintah Belanda di Minahasa waktu itu.
-        Ibu Maria Walanda Maramis ingin berbuat sesuatu yang berguna untuk memperbaiki nasib anak-anak Wanita yang tidak dapat melanjutkan sekolah, karena menyadari bahwa setiap wanita harus memiliki Pendidikan keterampilan sebelum berumah tangga untuk mampu mendidik anak-anaknya.
-        Untuk  mendirikan taman pendidikan bukanlah hal yang dapat dilakukannya  seorang diri, ia harus dibantu oleh banyak orang dan ia pun menyadari bahwa untuk menarik perhatian masyarakat sangat perlu mengikutsertakan  Ibu-ibu yang berpengaruh, terpelajar dan dihormati, karena itu ia terdorong untuk mempersatukan kaum wanita dalam satu wadah dan ia berpendapat bahwa sudah saatnya didirikan satu perkumpulan wanita yang dapat menampung pendapat atau buah-buah pikiran  yang sangat berguna untuk memajukan wanita.
Ibu Maria Walanda-Maramis berhasil menyakinkan teman-temanya akan cita-citanya dan berdirilah perkumpulan ini  dengan nama Percintaan Ibu Kepada Anak  Turun-temurunnya  disingkat PIKAT.
Setelah Organisasi terbentuk pada tahun 1917, maka setahun kemudian, pada tanggal 2 juli 1918, didirikan sebuah sekolah  bernama Huis Houd School ( Sekolah Rumah Tangga ) PIKAT di Manado, dengan bermodalkan semangat dan  tekad  yang bulat dan kerja keras dari pengurusnya waktu itu. Sekolah ini menampung gadis-gadis  yang telah tamat SR (Sekolah Rendah) tanpa memandang bulu, golongan : atas, menengah dan rendah. Di sekolah ini gadis-gadis diberi pelajaran  dan bimbingan  mengenai tata cara mengatur rumah tangga  dan keterampilan wanita . sekolah wanita ini pertama kalinya  mempergunakan sebuah rumah yang dipinjamkan tanpa sewa, dalam batas waktu yang tidak ditentukan, oleh seorang pedagang Belanda yang tertarik akan cita-cita Ibu Maria Walanda-Maramis itu.
Pada tanggal 10 Mei 1919, dengan uang pinjaman, PIKAT membeli tanah dan rumah  di daerah Titiwungen Manado, sekarang dipergunakan sebagai Asrama PIKAT  dengan nama Huize Maria.
Pada tanggal 16 Juni  Tahun 1919, PIKAT dan sekolahnya  yang terletak di jalan A. Yani  Manado mendapat pengakuan berbadan Hukum No. 66 Tanggal 16 Juni 1919.
Cabang-cabang PIKAT mulai tersebar di Minahasa kemudian di Daerah Sangihe Talaud, Gorontalo,Poso,Donggala,Ujung Pandang, Jawa, Jakarta, Bogor, Malang,Bandung Cimahi, Magelang, Balikpapan, Sanga-sanga Dalam dan Kota Raja. Maksud penyebaran PIKAT oleh Ibu Maria Walanda - Maramis, agar cita-citanya untuk kemajuan wanita  tersebar dimana-mana  dan akan mendapatkan dukungan  dan bantuan dari kaum wanita lainnya.
Tahun 1926 PIKAT membeli tanah di Sario dan diatas tanah ini dibangun  gedung PIKAT. Dalam tahun ini juga PIKAT mengeluarkan Majalah PIKAT yang diasuh oleh  Nona Etty Wawaoruntu.
Tahun 1932 dibuka Sekolah PIKAT di Sario dengan nama Meisyes Vakschool dengan murid berjumlah 20 orang  dari tamatan HIS dengan guru-guru pertamanya tamatan dari Opleiding School Voor Onderwijzeres di Jakarta.
Tahun 1935 PIKAT membuka Sekolah di Gorontalo, Kotamobagu, Sangihe Talaud dan Jakarta.
Akibat pemboman sekutu pada perang dunia II, gedung-gedung PIKAT banyak mengalami kehancuran, untuk itu pada tahun 1950 Pengurus PIKAT bekerja sama denga Kementrian  P dan K, dimana disepakati Gedung PIKAT  di Sario Manado digunakan selama 10 tahun  oleh Sekolah Kepandaian Putri  (SKP) dan sebagai imbalannya Pemerintah  memperbaiki  gedung sekolah tersebut.
Pada tahun 1951 PIKAT menjadi anggota KOWANI.
Pada tahun 1954 Pemerintah dalam hal ini Menteri Kehakiman RI memberikan Badan Hukum kepada PIKAT dengan surat nomor  No.J.A/5/54/18 tanggal 25 Juni 1954.
Pada tahun 1957 PIKAT membangun kembali gedung Huize Maria dengan mendapatkan bantuan  dari Departemen Sosial  disamping usaha PIKAT sendiri. Gedung ini digunakan sebagai Asrama  Mahasiswa  Putri IKIP Manado. Gedung ini dipugar  kembali pada tahun 1965 dan selanjutnya pada tanggal 13 Pebruari  1991 gedung ini  dibongkar dan dibangun  kembali dengan peletakan batu pertama oleh  Menteri Negara Peranan Wanita RI Ny. Sulaskin Murpratomo dan yang telah meresmikan  penggunanya pada tanggal 10 April 1992. Asrama ini berlantai tiga, dengan memiliki  4 kamar untuk tamu, 18 kamar di lantai dua  dan 16 kamar di lantai tiga untuk anak-anak Putri.
Pada tahun 1967  PIKAT bersama Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 Sulawesi Utara  dan Departemen Sosial Sulawesi Utara memperjuangkan pengangkatan Ibu Maria Walanda- Maramis  sebagai Pahlawan Nasional. Dengan Surat Keputusan Presiden RI No. 012/K/1969 tanggal  20 Mei 1969 Ibu Maria Walanda-Maramis  ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Pada tahun 1973, oleh Gubernur Sulawesi Utara Mayjend. H. V. Worang, dibangun sebuah patung  Ibu Maria Walanda-Maramis  di Manado sebagai lambang perjuangan  seorang Wanita Indonesia  yang berasal dari  Sulawesi Utara  (Minahasa).
Tahun 1985, PIKAT termasuk utusan KOWANI  ke Konprensi Wanita Internasional  di Nairobi dan tahun 1995 di Beijing Cina.
Tahun 1986 Ibu Hilda Rantung - Karepouwan bersama Organisasi Wanita  dan masyarakat  serta Pemerintah Daerah  Sulawesi Utara  memindahkan dan membangun  Makam serta Monumen  Ibu Maria Walanda-Maramis  di Desa Maumbi  kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa.
Kepengurusan PIKAT sejak tahun 1917 sampai dengan tahun 1952, ketua-ketuanya  adalah sebagai berikut :
-        Ibu Maria Walanda-Maramis
-        Ibu  Loing – Kalangie
-        Ibu Nona Wulan Ratulangi
-        Ibu Ruata - Walangitan
-        Ibu  Wenas - Kawilarang
Pada bulan Desember 1923 Ibu Maria Walanda-Maramis  jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia  pada tanggal 22 April 1924 dalam usia 52 Tahun.
Sesudah perang Dunia II, Pimpinan PIKAT  berturut-turut sebagai berikut :
-        Ny. Lumanau –Gerungan
-        Ny. Supit – Ratulangi
-        Ny. Tuerah - Abutan
-        Ny. Dr. Karamoy – Warouw
-        Ny. Gerungan –Tumbel
-        Ny. Kumontoy – Walalangi
-        Ny. Moningka - Singal
-        Ny.Ticoalu – Unsulangi
Selanjutnya Kepengurusan  PIKAT adalah sebagai berikut :
Periode 1981 - 1984 Badan Pimpinan Pusat PIKAT :
-        Penasehat        : 1. Ibu Mantik – Mingkid
  2. Ibu Ticoalu - Unsulangi
  3. Ibu Watupongoh – Rengkung
  4. Bpk. D. Winter
    -  Ketua Umum   :  Dra.Ibu Roeroe  - Turang
Periode 1984 – 1989  Badan Pimpinan Pusat PIKAT
-        Pelindung        : Ibu H.Rantung - Karepouwan
-        Penasehat        : 1. Ibu Ticoalu – Unsulangi
                          2. Ibu Pandean
                          3. Ibu Watupongoh – Rengkung
                          4. Ibu Rampen- Legoh
                          5. Ibu Nendu - Loho  
   -   Ketua Umum   : Dra.Ibu D.Roeroe – Turang 
Periode 1989– 1994  Badan Pimpinan Pusat PIKAT
-        Pelindung        : Gubernur  KDH Tkt I Sulawesi Utara
-        Penasehat        : 1. Istri Gubernur KDH Tingkat I
                              Sulawesi Utara
                          2. Ibu Pandean                        
    -  Ketua Umum   : Ibu Hilda Rantung – Karepouwan
Periode 1994 – 1999 Badan Pimpinan Pusat PIKAT
-        Pelindung        : Mentri Urusan Peranan Wanita RI
-        Penasehat        : 1. Ibu Ticoalu –Unsulangi
                          2. Ibu Pandean
    - Ketua Umum    : Ibu Hilda Rantung – Karepouwan
Periode 1999 – 2004 Dewan Pimpinan Pusat PIKAT
-        Pelindung        : Gubernur KDH Tkt. I Sulawesi Utara
-        Penasehat        : 1. Istri Gubernur KDH Tkt I Sulawesi
                              Utara.
                          2. Ibu Ticoalu – Unsulangi
                          3. Ibu Prof.Dra.Roeroe – Turang
   -   Ketua Umum   : Ny.Hilda Rantung - Karepouwan
Periode 2004 – 2009  Dewan Pimpinan Pusat PIKAT
-        Pelindung                : Gubernur  KDH Tkt I Sulawesi                    
                                  Utara.
-        Penasehat                : Istri Gubernur KDH Tingkat I
                                  Sulawesi Utara.
-        Ketua Umum          : Ibu Hilda Rantung – Karepouan
Tahun 1987 , Ny, Hilda Rantung – Karepouan melalui PAI Pusat dan IPB Bogor  memperjuangkan agar sejenis Anggrek di beri nama Maria Walanda Maramis  dan yang di setujui adalah Dendrobium Madam Maria Walanda .
Tahun 1989 didirikan Yayasan PIKAT  yang memprakarsai dan mengelolah pemukiman mantan penderita kusta  yang bernama Lembah Nugraha  Hayat di Desa  Pandu Kecamatan Kotamadya Manado dengan lengkap :
-        Tempat Ibadah Gereja ( GMIM,Khatolik,Pantekosta) dan Mesjid.
-        Sekolah ( SD,SLTP,SLTA)
-        Balai Pengobatan
-        Tempat pembuatan batu bata
-        Peternak ( ayam,Babi,Kodok )
-        Pertanian  (Sawah, Kebun Kelapa)
Pada tahun 1990, berhubung sudah tidak memenuhi syarat lagi, Gedung PIKAT di Sario  Manado telah dibongkar untuk dibangun kembali dan perletakan batu pertama  dilaksanakan oleh Ibu Mien Sugandhi selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan KOWANI, pada bulan September  1990 dimana sampai saat ini dalam taraf persiapan pembangunan.
Sejak tahun 1990 -1991 Badan Pimpinan Pusat PIKAT mulai menangani Anak Asuh dari Tingkat SD,SLTP,SLTA. Perguruan tinggi dan kursus-kursus bagi anak-anak yang berprestasi  tetapi keterbatasan Dana.
Tanggal 21 Pebruari 1991 telah dilantik pengurus PIKAT Cabang Palu di Sulawesi Tengah dan tanggal 4 Maret 1991  dilantik pengurus PIKAT  cabang Bolaang Mongondow di Kotamobagu.  Tanggal 8 April 1991 telah dilantik Pengurus PIKAT cabang Kodya Manado, Bitung, Minahasa dan 30 Ranting kecamatan-kecamatan di Kabupaten Minahasa dan Bitung
Tahun 1993 mensahkan dan melantik pengurus PIKAT  Cabang Medan dan Batam
Tahun 1994 mensahkan berdirinya  PIKAT  Cabang Bandung bersama pengurusnya, sekaligus melantik Pengurus PIKAT Cabang Bandung dan PIKAT  Cabang Sumber Kasih Jakarta.
Tahun 1997 mensahkan  berdirinya  PIKAT  Cabang Teratai Kabupaten Tanggerang bersama Pengurusnya, sekaligus melantik Pengurus PIKAT Cabang Bandung dan PIKAT Cabang Sumber Kasih Jakarta.
Tahun 1997 telah didirikan Koperesi serba Usaha PIKAT dangan Badan Hukum Nomor : 50/BH/KWK.18/11/1998 tanggal 14 Pebruari  1998.
Pada MUNAS X PIKAT  di Likupang tanggal 1 Desember  1999 ditetapkan akan membentuk Pimpinan Daerah Propinsi di Indonesia . Pada  saat itu juga merubah Badan Pimpinan Pusat PIKAT (BPP) menjadi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PIKAT.
Pada tahun 2002 menggelar Rakernas PIKAT di Manado, dan mengukuhkan Korwil PIKAT se-Jabodetabek yang akan mempersiapkan pembentukan DPD untuk Wilayah Jakarta.
Pada tahun 2004 mengukuhkan berdirinya PIKAT Cabang Ina Ni Keke, kemudian menggelar MUNAS   PIKAT XI di Manado.
Tahun 2006 bulan Mei mengukuhkan berdirinya PIKAT Cabang Tataaran Patar, Cabang Maesa Unima, Cabang Urongo dan Cabang Taunsaru.
Tahun 2007 mengukuhkan berdirinya PIKAT Malalayang, Cabang Rasi, Cabang Paleloan dan Cabang Pandu dan menggelar Rakernas PIKAT di Manado pada tanggal 6 – 7 Juli 2007.
Tahun 2009 mengukuhkan berdirinya PIKAT Cabang Priscila Bandung.
Tahun 2010 melaksanakan MUNAS PIKAT ke XII di Manado dan Merobah Dewan Pimpinan Pusat PIKAT  menjadi  Badan Pimpinan Pusat PIKAT.
Kepengurusan BPP PIKAT hasil MUNAS PIKAT ke XII adalah sebagai berikut :
Periode 2010 – 2015 Badan Pimpinan Pusat PIKAT :
-        Pelindung                : Gubernur Provinsi Sulawesi Utara
-        Penasehat                : Istri Gubernur Provinsi Sulawesi
                                  Utara
-        Ketua Umum          : Ny.Paula.H.Lengkong – Lengkong  
                                  SH.MSi
                                 

Demikianlah Ringkasan Sejarah PIKAT sejak tahun berdirinya sampai sekarang.


Manado,   Juli 2013

Badan Pimpinan Pusat PIKAT


Ny.Paula.H.Lengkong-Lengkong SH.MSi
                         Ketua Umum